Kamis, 31 Oktober 2013

MAKNA WARNA MENURUT ORANG JAWA



Setiap bangsa memaknai warna yang ada di dunia ini. Seperti bangsa cina yang memaknai warna merah sebagai kejayaan, api, dll. Namun tahukah kita makna warna yang ada di masyarakat jawa? Makna warna ini tentu saja ada yang berbeda dengan bangsa lain yang ada di dunia ini.
Yang pertama kita akan bahas warna merah. Warna merah melambangkan darah dan gula jawa. Maksud dari warna merah melambangkan darah adalah saat kita dilahirkan di dunia ini kita pasti berlumuran cairan berwarna merah yaitu darah. Lahirnya anak di dunia ini dapat diibaratkan kemakmuran. Kan pepatah jawa mengatakan banyak anak banyak rizki. Lalu maksud warna merah melambangkan gula jawa adalah warna gula jawa berwarna merah. Dan gula jawa adalah bumbu yang cukup terkenal di tanah jawa.
Untuk lebuh jelasnya kita akan bahas warna putih. Warna putih melambangkan sperma pada pria dan getah. Maksudnya adalah jika tidak ada sperma maka tidak akan jadi anak. Kemudian getah adalah symbol tanaman yang juga merujuk pada kesuburan. Mungkin banyak di antara kalian yang bingun dengan pernyataan tidak ada lelaki maka tidak ada anak, bukankan untuk menghasilkan anak harus ada lelaki dan perempuan? Itulah sebabnya lambang/ bendera kerajaan jawa selalu menggabungkan kedua warna itu karena keduanya merupakan unsure yang tidak dapat dipisahkan. Warna itu juga menginspirasi warna bendera merah putih.
Hitam adalah warna yang cukup sering dipakai oleh dukun. Mungkin banyak dari kita yang berfikir bahwa itu adalah wat=rna yang menyimbolkan kejahatan. Jika kalian berfikir begitu maka kalian salah. Warna hitam pada masyarakat jawa merupakan perlambang kebijaksanaan dan kesetaraan. Jadi kalau kita lihat dukun di setiap desa adalah orang-orang yang dituakan di suatu desa. Karena dia sudah tua maka pastilahdia sudah berpengalaman dalam berbagai hal. Oleh karena itu dukun memakai warna hitam karena dia dianggap yang bisa memimpin warga disana karena dia adalahorng yang paling bijaksana. Kemudian hitam juga melambangkan kesetaraan. Maksudnya jika orang mati maka dia pasti dikuburdi tanah, atau saat ngaben orang yang dibakar pastilah menjadi abu. Warna abu dan tanah berwarna hitam jadi maksudnya adalah manusia sehebat apapun setinggi apapun jabatannya maka dia akan tetap menjadi abu atau tanah juga.
Yang ketiga adalah warna kuning yang pastinya semua sudah tahu bahwa kuning melambangkan kekayaan dan kejayaan. Warna ini juga merupakan warna yang sering dipakai oleh bangsa melayu. Dalam masyarakat jawa warna ini merupakan simbolisasi warna emas yang pasti warnanya kuning. Semakin banyak emas maka kerajaan itu semakin makmur. Jadi oleh karena itulah warna emas melambangkan kejayaan dan kemakmuran.
Yang keempat adalah warna hijau. Warna ini adalah lambang dari alam, harapan, hidup dan harapan yang selalu mendampingi kita. Maksudnya adalah kita selalu hidup berdampingan dengan alam dan selalu mendapatkan semuanya dari alam. Itu juga merupakan tanda bahwa kita harus menjaga alam dan hidup selaras dengan semua yang ada di dunia ini karena kita selalu hidup dari alam. Lalu warna ini juga bermakna harapan yang mana warna ini juga kadang dikombinasikan dengan warna hijau. Warna hijau kuning ini dipakai pada Keraton Jogjakarta yang mana berarti keluhuran yng selalu menjadi harapan.    

MATUR SEMBAH NUWUN

HARUSNYA KITA PUNYA PAKAIAN ADAT SENDIRI



Semua bangsa di dunia ini mempunyai pakaian adat sendiri-sendiri. Pakaian adat ini berbeda-beda sesuai suku dan derahnya. Hal ini juga berlaku di Indonesia yang mana negeri dengan banyak sekali suku dan budaya. Karena itulah pakaian adat kita berbeda-beda. 

Kita semua pasti bangga dengan keberagaman budaya ini, namun apa gunanya kalau tidak dilestarikan. Di Bali saya melihat masih banyak yang memakai pakaian adat. Saya juga melihat banyak sekali yang setiap hari memakai pakaian adat. Mungkin ini adalah hal yang sangat membanggakan bagi kita, namun bagaimana dengan suku kalian apakah masih banyak yang memakai pakaian adat setiap harinya.

Untuk melestarikan pakaian adat saya rasa kita harus sering memakainya karena dengan sering memakainya kita tidkakan kesulitan untuk memakai maupun beraktivitas. Saat ini saya sering sekali melihat ada banyak orang yang kesulitan memakai pakaian adat  daerahnya. Ada yang ke salon, dipakaikan orang tuanya dan lain-lain. Saat itu saya berfikir ”apa bedanya kita dengan orang asing yang tidak tahu cara pakai pakaian adat indonesia?”. Harusnya kita mengajari akanak kita memakai pakaian adat daerahnya agar mereka tidak kehilangan identitas dirinya. Mungkin jika setiap ada ritial kita suruh anak kita pakai pakaian adat sendiri tanpa bantuan orang lain agar mereka tahu cara memakainya.

Hal aneh yang saya temui di daerah saya adalah banyak pakaian adat yang salah dan banyak yang hanya dikenalkan pakaian adat kerajaan.Misalnya dari hal ornamen seperti manik-manik pakaian melayu yang mana sebenarnya tidak ada tapi di sini ada manik-manik pada pakaian adat melayu. Kemudian adalah pengguanaan jarik. Sebenarnya bangsa melayu pada bagian perut tidak memakai jarik seperti halnya jawa.orang melayu sama halnya dengan Malaysia yang pada bagian perutnya memakai samping yang berbentuk seperti sarung namun lebar kainnya setengah dari lebar kain sarung.

Seperti yang sudah saya katakan di atas tadi bahwa banyak anak muda yang hanya dikenalkan pakaian adat untuk kerajaan. Hal ini terjadi dikampungku sendiri. Banyakanak muda hanya tahu pakaian adat jawa untuk kerajaan dan tidak mengenal pakaian adat untuk rakyat biasa. Itulah mungkin yang menyebabkan mereka berfikir bahwa pakaian adat terlalu ribet. Memang pakaian adat sebenarnya terdiri dari pakaian kerajaan dan rakyat. Pakaian kerajaan memang didesan agar penggunanya sangat gagah saat memakainya karena itu banyak sekali perlengkapan yang cara memakainya rumit. Oleh karena itu banyak yang berfikir memakai pakaian adat sangatlah merepotkan sehingga mereka malas memakainya. 

Sebenarnya, pakaian adat untuk rakyat biasa sangatlah simpel dan tidak rumit karena yang dibutuhkan oleh rakyat adalah kepraktisan. Karena itu sekarang tidak ada alasan kan untuk malas memakai pakaian adat bangsa kita. Budaya merupakan identitas budaya dan sudah selayaknya harus melindunginya.

MATUR SEMBAH NUWUN

HANTU-HANTU SUKU JAWA



Setiap orang asia pastinya percaya pada hal-hal mistis. Misalnya saja hantu yang di setiapsuku mungkin adapersamaan namun karena berbeda suku pastinya ada perbedaan jenis-jenis hantu. Kali ini kita akan membahas hantu pasa masyarakat jawa.

1.       Kemamang
Merupakan hantu dengan organ yang kurang lengkap yaitu terdiri dari kepala dan organ dalam saja. Kemamang biasanya memangsa orang sebagai tumbal pesugihan. Cara membunug kemamang ialah dengan mencari tubuhnya. Jika kita hanya menyerang kepalanya maka dia tidak akan mati.

*Di atas telah disebutkan kata pesugihan. Bagi yang tidak tahu artinya kita akan bahas agar kalian juga tahu artinya. Pesugihan berasal dari bahasa jawa yaitu sugih yang berarti kaya. Karena mendapat imbuhan “pe“ dan “an“ maka menjadi “pesugihan“. Dalam bahasa indonesia imbuhan pe-an sama dengan imbuhan ke-an pada kata kaya. Jadi makna kata pesugihan adalah kekayaan.

2.       Gendruwo
Jenis hantu ini sangat suka menculik anak kecil. Anak yang telah dibawa dia biasanya tidak akan bisa dilihat orang walau orang tersebut berada di dekatnya. Bila ingin melihat atau menyelamatkan anak yang diculik hantu ini adalah dengan membunyikan alat musik atau alat dapur di sekitarnya. Kalau dia mendengar music dipercaya dia akan menari dan melepaskan dekapannya dari anak yang diculik dan anak itu akan terlihat.

3.       Pocong
Hantu ini dipercaya muncul karena tali pocongnya belum dilepas atau ada benda yang tidak sengaja masuk atau sengaja dimasukkan ke dalam liang kuburnya. Cara membuat tenang adalah dengan melepas tali pocongnya atau mengambil benda yang ada dalam liang kuburnya.

*Tali pocong perawan dipercaya dapat membuat tubuh tidak terlihat sehingga banyak yang menggunakannya untuk mencuriatau niat jahat yang lain.

4.       Thuyul
Hantu yang suka mencuri uang. Zaman dulu banyak yang memeliharanya untuk memperoleh banyak uang. Ciri fisiknya adalah botak dan bertubuh kecil. Banyak versi tentang cara menangkalnya. Versi di desa saya adalah dengan memberinya sisir agar, kaca, dan kaikepiting. Tiga benda itu dipercaya barang kesenangannya sehingga ketika dia melihat ketiga benda itu maka dia akan menari dan bermain dengannya sehingga di lupa bahwa dia akan mencuri uang.

5.       Sundhel Bolong/Sundher bolong
Hantu yang dipercaya matu karena melahirkan di dalam kubur atau mati saat hamil. Ciri-cirinya adalah punya lubang di punggungnya

Mungkin ejaan nama hantu di atas sangat aneh. Itu disebabkan saya menggunakan ejaan jawa. Jadi itu bukanlah kesalahan ejaan. Semoga bisa bermanfaat bagi kalian semua.

MATUR SEMBAH NUWUN

CARA ORANG JAWA MENUNJUK BENDA



Pernahkah mita memperhatikan cara orang menunjuk benda? Seperti jepang, inggris, korea, tailan dan lain-lain. Pernahkah kita memperhatikan cara orang jawa menunjuk benda? Mungkin banyak yang mejawab jari telunjuk. Benarkah itu?

                Cara orang jawa menunjuk benda ada 2 macam, yang pertama adalah dengan telunjuk dan yang ke dua adalah dengan jempol. Sebenarnya pada masyarakat jawa menunjuk benda dengan telunjuk hanya ditujukan kepada orang yang pangkatnya lebih rendah dari kita atau sedang marah. Banyak yang tidak tahu bahwa sebenarnya jika menunjuk benda walaupun orang jawa sendiri. Ini dikarenakan modernisasi yang tidak diiringi dengan penanaman nilai budaya. Lambat laun tradisi ini pasti akan memudar dan mungkin kita harus ke luar negeri hanya untuk belajar budaya kita.

Kemudian yang ke dua adalah dengan menggunakan jempol. Menunjuk benda dengan jempol ditujukan kepada orang yang pangkatnya sama atau lebih tinggi daripada kita. Sebenarnya menunjuk benda dengan jempol ada 2 cara. Cara yang pertama dilakukan tanpa menempelkan telapak tangan kiri di bawah siku tangan kanan. Ini dilakukan jika pangkat lawan bicara sama dengan kita. Yang ke dua adalah dengan menempelkan telapak tangan kiri di bawah siku atau lebih tepatnya tempurung tangan kanan. Ini dilakukan jika pangkat lawan bicara lebih tinggi dari kita.

                Mungkin banyak di antara kita yang baru pertama kali tahu atau bahkan tidak tahu sama sekali. Semoga infirmasi ini bermanfaat bagi kita semua.

                MATUR SEMBAH NUWUN  

BESKAB UNTUK RAKYAT



Pasti semua sudah tahu tentang pakaian adat jawa yang bernama beskab. Kita mungkin pernah memakainya. Namun pernahkah kita memakai pakaian adat untuk rakyat? Kali ini saya akan menjelaskan perbedaan pakaian adat jawa untuk pria dan wanita.

*Untuk pria pakaian adatnya bernama beskab dan terdiri dari:
1.       Udheng/Iket
Ikat kepala seperti layaknya orang bali. Pada umumnya berbentuk seperti blangkon, namun ada juga bentuk selain itu. Motif udheng jawa hanya ada 2. Yang pertama adalah hitam polos yang sering dipakai dukun atau para sesepuh, yang ke dua adalah motif batik yang dipakai semua kalangan yang mana berarti dipakai selain dukun dan sesepuh.



2.       Beskab
Pakaian adat yang berbeda tergantung wilayahnya.Karena bentukya sulit dijelaskan maka lebih baik kalian lihat gambar.








3.       Clana
Clana yang dalam bahasa Indonesia disebut celana ini pada beskab memiliki kolor. Kolor yang dipakai bukanlah kolor karet yang seperti di juap di pasaran saat ini. Itu karena di zaman itu belum ditemukan alat untuk mengolah getah pohon karet. Jadi kolor yang dipakai terbuat dari kain yang dijahit.






*Untuk wanita pakaian adatnya dinamakan kebayak yang terdiri dari:
1.       Kebayak
Merupakan pakaian adat jawa yang bentuknya sama di setiap provinsi yang didiami suku jawa. Jadi berbeda dengan pakaian yang dipakai pria yang berbeda di setiap daerah, pakaian untuk wanita bentuknya sama.

2.       Centhing
Sabuk tradisional yang terbuat dari kain yang cukup tebal dan agak kaku yang panjangnya 3 meter dan 4 meter. Kata orang tua zaman dulu yang 4 meter enak saat dipakai karena jarik yang kita pakai tidak mudah jatuh. 

3.       Jarik
Kain yang panjangnya 2 – 3 meter dan tinggi sekitar 1 meter tergantung tinggi pemakainya. Mungkin sekarang sudah ada jarik modern yang cara memakainya seperti rok, namun jarik tradisional dipakai dengan cara dibelitkan di kaki lalu pada pinggang diikatkan centhing.

Jadi sekarang sudah tahu kan pakaian adat jawa ala rakyat jelata? Semoga informasi ini berguna bagi kalian semua.

MATUR SEMBAH NUWUN