Selasa, 13 Juli 2010

MASA DEPAN JAWA

Saat ini jarang sekali kita temui orang yang mampu berbicara jawa “DENGAN BAIK,BENAR,DAN LANCAR”.Munkin ada berpendapat bahwa ada banyak orang di desanya yang mampu berbicara.Tapi benarkah mereka berbicara dengan bahasa jawa yang baku.Dan tahukah mereka tentang bahasa jawa yang dibakukan?kalau hanya bisa setengah setengah atau hanya tahu yang kasar saja itu percuma saja.Kalau hanya tahu yang kasar saja,anak-anak di desaku semua juga bisa.Yang saya maksud adalah mereka benar-benar mengerti kosa kata bahasa jawa.
Penutur bahasa jawa makin hari makin tersisihkan oleh zaman.Bahasa daerah makin dianggap ketinggalan zaman.Mungkin sebaguan orang berpendapat bahwa bahasa jawa keren.Tapi itu percuma saja karena yang beranggapan demikian hanya anda.Atau ada yang berpendapat di desa atau kota saya semua bisa.Tapi itupun juga percuma jika diantara satu milyar penutur hanya sekitar 1000 orang yang benar-benar bisa.
Bahasa jawa dianggap kuno disebabkan banyak orang tua yang mengajarkan bahasa Indonesia atau bahasa inggris kepada anak anak mereka sejak masih kecil termasuk saya.Lalu kadang-kadang orang tua menyuruh anaknya berbahasa jawa halus.Padahal sejak kecil mereka sudah terbiasa berbahasa indonesia.Menurut saya itu sudah terlambat karena saat mereka besar mereka akan sulit menerima bahasa lain selain bahasa yang diterima saat masih kecil.Dengan kata lain walaupun saat besar mereka baru bisa bahasa jawa tetapi mereka bukanlah penutur asli bahasa jawa.Karena untuk menjadi penutur asli bukan hanya dibutuhkan bahasa yang baik dan benar.Untuk menjadi penutur asli dibutuhkan perasaan yang sama dengan dengan penutur asli lainnya.Itu disebabkan karena bahasa bukanlah rumus.Misalnya saat kuta melihat lawakan bangsa jepang.Kita tentu bingung melihat orang jepang tertawa walaupun kita mengerti artinya.Itu disebabkan perbedaan pandangan hidup yang dimiliki para penutur asli.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar