Kalian
semua pasti pernah ke pulau yang dijuluki pulau dewata atau yang biasasadisebut
Bali. Saat kesana, maka kita akan menemukan puluhan, bahkan ratusan orang yang
mengenakan pakaian adat bali. Pakaian bali sangat terkenal, berbeda dengan
daerah lain yang sangat jarang sekali atau bisa dibilang hanya dipakai
saat-saat tertentu seperti upacara pernikahan, promosi budaya, dll.
Seperti
yang kita tahu, pakaian adat bali pada laki-laki terdiri daru udheng atau ikat
kepala yang terbuat dari kain batik segi empat berukuran 1x1m, baju safari,
kain bawahan yang di Bali disebut kamen, dan bagian luar disebur saput.
Sedangkan
bagi perempuan, memakai kebaya yang terdiri dari jarik dan kebaya dan ikat
pinggang jika ingin sembayang.
Namun,
apakah hanya Bali yang memiliki pakaian adat seperti itu? Apakah ada daerah
lain yang memiliki pakaian serupa? Biklah, kali ini saya akan membahas fakta
tentang budaya kita orang jawa yang
mungkin tidak akan ditemukan di buku manapun, bahkan bisa dibilang kalau Dinas
Kebudayaanpun mungkin tidak tahu tentang hal ini. Baiklah, mari kita bahas.
Sebenarnya,
pakaian adat seperti di bali juga dimiliki oleh orang jawa yang beragama
hindhu. Para pembaca pasti bingung karena tidak pernah melihat pakaian tersebut
di berbagai promosi budaya atau berbagai acara adat. Kalau anda berpikir
seperti itu, maka kemungkinan besar anda adalah nonHindhu Jawa. Menurut Sesepuh
desa saya, asal usul orang bali adalah dari jawa kecuali Bali asli. Bisa
dibilang rata-rata orang Bali adalah orang hindhu jawa yang pergi ke Bali
karena masuknya agama Islam di kerajaan Jawa. Karena itulah pakaian adat kita
memiliki kesamaan.
Bagian
atas, pakaian ini adalah udheng, baju safari,jarik, kadang juga ditambah bebet
(kain bawahan di bagian luar yang lebih pendek dari jarik). Bagaimana menurut
kalian? Bentuknya sama bukan. Jadi, maukah kita melestarikannya sekarang?
Jadi,
sekarang sudah tahu kan kalau pakaian adat tersebut juga merupakan pakaian adat
Jawa?
MATUR
SEMBAH NUWUN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar