Selama ini, kita hanya tahu bahwa udheng malangan
berwarna kuning dan seperti itulah bentuknya. Udheng malangan sudah lama
dijadikan ikon kota Malang. Hal ini membuat pariwisata malang, terutama
penjualan udheng semakin meningkat. Selain itu, saya tertarik untuk menggali
tentang keberadaan udheng malangan yang berumur cukup tua. Udheng malangan, menurut
sesepuh desa yang dari kecil memakai udheng, mengatakan di desa Karang kates
tidak memiliki rupa udheng seperti itu di zamannya. Baju adat malangan yang
berwarna kuning atau oranyepun juga dikatakan tidak ada di desa saya.
Selama ini,saya juga tidak pernah melihat bukti
fisik udheng malangan yang berumur cukup tua untuk dikatakan sebagai warisan
budaya malang. Hal ini membuat saya bertanya-tanya, apakah udheng malangan
memamng benar-benar ada atau ciptaan seorang seniman untuk meningkatkan
pariwisata kota Malang, karena di desa saya, demi meningkatkan pariwisata ingin
atau bermaksud membuat batik sendiri. Ini berarti batik tersebut bukanlah batik
tradisional yang ada dari zaman dahulu. Saya tidak pernah bilang kalau benda
tersebut (batik malangan) tidak ada, namun saya hanya ingin tahu keberadaan
warisan budaya tersebut.
Kalau memang ada, kenapa tidak diadakan pameran
udheng tradisional Malangan. Kenapa saya tidak pernah melihat udheng
tradisional Malangan di berbagai museum atau pameran. Karena tidak menemukan
bukti fisik udheng tersebut, saya semakin pesimis bisa menemukannya.
BAGI TEMAN-TEMAN PEMBACA YANG MUNGKIN MENEMUKAN
UDHENG TRADISIONAL MALANGAN , SILAKAN HUBUNGI SAYA KARENA SAYA SANGAT INGIN
MELIHAT BUKTII FISIK UDHENG TRADISIONAL YANG MENJADI BUDAYA KHAS MALANG
TERSEBUT.
DI MANA UDHENG
TRADISIONAL MALANGAN ?
MATUR SEMBAH NUWUN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar