Dupa atau
ratus dikenal sebagai media pemanggil arwah leluhur atau hantu. Banyak kalangan
yang merinding dan bahkan ketakutan saat ada benda tersebut di sekitar kita.
Selain itu, ratus disebut sebagai barang musrik yang dapat menghilangkan
keimanan seseorang terhadap tuhan. Namun, kali ini saya akan mengkaji ratus
atau dupa dari sisi lain atau menguak makana sebenarnya dari ratus.
Ratus
atau dupa yang dianggap pengundang roh halus oleh sebagian besar masyarakat,
sebenarnya adalah media berdoa oleh sebagian agama seperti hindhu dan kejawen.
Fungsi aslinya pun sangat jauh dari kesan yang selama ini menempel pada benda
ini. Sebenarnya, fungsi aslinya hanyalah sebagai pewangi ruangan.
LHO…………………KOK
BISA?
Menurut
mangku di desa saya, saat kita beribadah ke yang maha kuasa, kita dituntut
untuk konsentrasi penuh. Namun, adakalanya kita terganggu oleh bau busuk di
sekitar kita. Bau ini, menyebabkan kita tidak lagi focus ke doa kita dan malah
membuat kita berfokus pada bau busuk tersebut. Di sinilah ratus memainkan
perannya, yaitu menetralisir bai tersebut dan member keharuman pada ruangan.
Saat bau busuk tersebut sudah hilang dan digantikan oleh bau harum, saat itulah
kita bisa berkonsentrasi penuh untuk berdoa kepada sang maha pencipta.
1. Lalu
kenapa banyak hantu yang muncul saat kita menyalakan ratus?
Sebenarnya,
tanpa kita menyalakan ratuspun, hantu akan tetap datang kalau niat kita adalah
untuk memanggil hantu. Saat saya ikut sembayangan umat hindhu, tidak terjadi
apa-apa, berarti tinggal niat kita saja.
2. Kalau
fungsinya sebagai pewangi ruangan, kenapa tidak pakai minyak wangi saja?
Di zaman itu
tidak ada minyak wangi semprot, dan umat hindu di seluruh dunia yang saya
ketahui sangat menghargai adat atau tradisi masing-masing bangsa, jadi mereka
tidak pernah mengubah bentuk pewangi tersebut hingga ratusan tahun.
MATUR
SEMBAH NUWUN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar