Banyak yang mengira benda ini adalah blangkon. Namun seenarnya benda ini
adalah udheng yang sudah di mederenisasi. Udheng yang tradisional sebenarnya terbuat dari
sepotong kain berukuran 1 x 1 meter. Kain ini kemudian diikatkan di kepala
sehingga berbentuk seperti blangkon, namun bukan berarti blangkon dan udheng
adalah sesuatu yang sama.
|
udheng tradisional |
Alasan blangkon memiliki bentuk yang sama dengan udheng adalah bentuk
blangkon sebenarnya terinspirasi dari udheng. Bentuk blangkon yang memiliki
mondholan juga sebenarnya terinspirasi dari udheng yang juga memiliki mondholan
yang mana mondholan sebenarnya merupakan ikatan dari rambut lelaki jawa yang
dulunya panjang.
Ngomong-ngomong soal udheng, mungkin sekarang ada banyak pengrajin udheng,
namun jarang sekali kita temui udheng tradisional. Bahkan yang menurut saya
sangat miris adalah tidak ada pelatihan membuat udheng tradisional. Padahal
kalau kita tidak melestarikannya mungkin saja udheng tradisional akan punah
karena cara memakainya adalah dengan diikatkan di kepala ditambah lagi cara
mengikatnya cukup rumit. Akankah kita menunggu sampai diklaim negara lain?
karena orang jawa bukan hanya ada di Indonesia saja.
|
blangkon |
|
udheng moderen |
Tapi masalah yang menurut saya cukup serius adalah tidak ada yang tahu
bedanya udheng, blangkon, dan topi. Hal ini mungkin sepele, namun aneh sekali
jika orang jawa tidak bisa membedakan ketiganya mengingat ketiganya memiliki
bentuk yang sanga berbeda. Jika kita tidak ada yang melestarikannya mungkin
dalam beberapa tahun ke depan tidak akan ada yang tahu kebudayaan ini.
MATUR SEMBAH NUWUN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar