Di era globalisasi yang serba modern ini, banyak
sekali budaya Indonesia yang mulai menghilang atau ditinggalkan. Hal ini
dikarenakan keengganan para orang tua untuk mewaiskan budayanya kepada
anak-anaknya, sehingga banyak generasi muda yang tak tahu budayaya sendiri.
Contohnya saja saat saya memakai baju tradisional daerah Malang-Jawa Timur,
saya selalu dibilang orng Madura, sunda, bali, dll. Padahal itu adalah baju
tradisional daerah itu, tapi tak ada yang tahu.
Hari ini, saya akan
menunjukkan baju tradisional dari kota Lumajang yang ternyata sedikit
sekali teman saya orang Lumajang yang tahu. Berikut ini adalah baju adat
tersebut.
LAKI-LAKI
1. Udheng
Udheng yang
diikatkan di kepala adalah symbol mengikat hawa nafsu. Udheng juga bermakna
paham. Maksudnya adalah paham mengenai aturan-aturan yang ada di dunia ini.
2. Baju angkong
Baju dengan
warna hitam ini memiliki filosofi yang sangat dalam, yaitu adalah
kebijaksanaan. Warna hitam yang merupakan symbol tanah bermakna kita harus
ingat akan kematian yang mana akan dikembalikan ke tanah, sehingga dalam
melakukan seseuatu harus dipikir dahulu atau bijak dalam bertindak.
3. Clana kolor
Clana atau
celana kolor bermakna kalau memikirkan sesuatu harus diolor atau dipikir
panjang atau matang-matang agar taka da penyesalan di kemudian hari.
WANITA
1. Kebaya
Yang ada kuthu baru atau yang ada sambungannya
adalah untuk yang sudah menikah, sedangkan yang tidak ada sambungannya atau
kuthubarunya adalah yang belum menikah
Baju khas lumajang-baju adat lumajang-baju
tradisional lumajang
|
2. Jarik
Rok zaman dulu yang tanpa jahit dan terbuat dari
selembar kain berukuran panjang 2m yang dililitkan di kaki.
Baju khas lumajang-baju adat lumajang-baju
tradisional lumajang
|
3. Centhing
Sabuk yang yang berfungsi
mengencangkan ikatan jarik
Baju khas lumajang-baju adat lumajang-baju
tradisional lumajang
|
Mari
kita wariskan budaya leluhur pada generasi penerus kita
MATUR SEMBAH NUWUN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar