Udheng adalah kebudayaan orang jawa yang berumur
sangat lama. Udheng bukan hanya sekedar ikat kepala, di dalamnya terdapat
falsafah hidup yang sangat mendalam. Di bali udheng sangat umum digunakan oleh
masyarakatnya dan sudah menjadi cirri khas Pulau Dewata tersebut. Begitu juga
dengan bandung yang saat ini sedang gencar mempromosikan ikat kepala yang
beraal dari daerahnya yang bernama totopong atau iket. Kedua daerah tersebut
saat ini sedang gencar-gencarnya mempromosikan ikat kepala dari daerahnya tersebut,
terutama yang tradisional kepada masyarakat.
Kenyataan di lapangan, saya menemukan bukti bahwa
udheng malangan yang ada di Malang jumlahnya sangat beragam dan sangat berbeda
dengan yang selama ini dipromosikan pemerintah atau DISBUDPAR Malang. Contohnya
di Desa saya saja, yaitu Karang Kates ada tiga jenis, belum lagi dari desa
tetangga yang jumlahnya saat saya lihat pada acara karnaval, jaranan, dan
lain-lain jumlahnya sangat banyak. Hal ini juga menjadi pertanyaan di benak
saya. Kenapa udheng-udheng tersebut tidak menjadi ikon kota malang atau tidak
dipromosikan besar-besaran sebagai warisan budaya Malang.
Saat ini, udheng-udheng yang jumlahnya sangat banyak
tersebut belum mendapat pengakuan dari pemerintah. Saya lihat jumlah
penggunanya terus menurun. Belum lagi kesan negative pengguna ikat kepala ini
yang juga menyumbang kemrosotan jumlah penggunanya. Saat ini, saya dan beberapa
gelintir teman saya yang tidak lebih dari 5 orang berusaha menghidupkan udheng yang tradisional
agar tidak tergeser oleh udheng modern. Walaupun belum mendapat dukungan dari
DISBUDPAR Malang, namun kami akan mempromosikan udheng ini.
Bahkan salah seorang teman saya yang keturunan Jawa
dari Malaysia pun berniat ingin melestarikan udheng ini dengan meminta bantuan
pada kelompok adat Jawa di Malaysia. Hal ini menambah angin segar kebangkitan
udheng jawa yang hampir punah.
MATUR SEMBAH NUWUN
Sugeng sonten mas...
BalasHapusPanjenengan nopo gadah nomer telp, sak niki kulo pun ngertos dos pundi udheng tiyang malang, menawi ketemu saged rundingan, matur nuwun