Mungkin di artikel sebelumnya saya telah membahas
perbedaan antara udheng dan blangkon, namun kali ini saya ingin membahas ulang
atau melakukan ralat terhadap artikel saya yang sebelumnya. Sebelumnya saya
telah jelaskan bahwa blangkon hanya ada di jawa tengah dan dipakai oleh para
raja, sedangkan udheng dipakai oleh rakyat jelata dan raja. Setelah melakukan
diskusi dengan teman-teman saya, akhirnya didapati keputusan kalau Blangkon
adalah bentuk jadi dari udheng karena berasal dari kata blanco atau
cetak. Sedangkan udheng adalah bentuk tradisional dari blangkon dan terbuat
dari kain. Intinya, semua bentuk jadi dari udheng dinamakan blangkon, sedangkan
bentuk tradisionalnya yang masih berupa kain dinamakan udheng.
Blangkon-blangkon dari jogja, solo, dan lain-lain
yang memiliki bentuk rumit sebenarnya juga berasal dari udheng. Mungkin para
pembaca masih bingung tentang bagaimana cara melipat kain segi 4 berukuran 1,5
m x 1,5 m sehingga menjadi berbentuk seperti itu. Itulah hebatnya leluhur kita,
dari sehelai kain segi 4 bisa menghasilkan bentuk-bentuk yang sangat indah dan
sangat rumit. Namun, yang perlu saya garis bawahi adalah apakah cara membuat
yang masih tradisional tersebut masih tetap lestari hingga kini dan masih ada
yang bisa. Bisa jadi udheng-udheng tradisional tersebut punah karena tergeser
oleh blangkon-blangkon yang praktis.
BLANGKON |
UDHENG |
WALAUPUN
KITA MEMAKAI BLANGKON, MARILAH KITA JUGA MELESTARIKAN UDHENG TRADISIONAL
MATUR SEMBAH NUWUN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar