Bahasa
Indonesia dikenal sebagai bahasa yang mudah, praktis, dan mudah dipelajari.
Namun benarka seperti itu kenyataan yang ada di lapangan. Dalam kenyataannya,
banyak sekali bahasa Indonesia yang salah terdapat di berbagai media. Berikut
ini adalah pembahasan mengenai bahasa Indonesia yang salah, jarang dipakai
maupun maupun membingungkan.
1.
Anjing
mengonggong, kafilah berlalu
Mungkin kita
sering mendengar kata ini atau hanya tahu maksudnya saja tanpa tahu arti kata
demi kata terutama arti kata kafilah. Baiklah, untuk mengobati rasa penasaran
kalian akan saya bahasa apa arti kata tersebut.
Menurut kamus
besar bahasa Indonesia (618:2008), kafilah berarti rombongan orang berkendara
(unta) yg bepergian di padang pasir. Jadi, secara harfiah kalimat tersebut
berarti para rombongan musafir tidak mempedulikan saat ada anjing yang
mengonggong.
2.
Apotik
atau apotek
Banyak sekali
kita lihat orang yang menggunakan kata apotik dan yang menggunakan kata apotek
juga tidak kalah banya. Sebenarnya yang mana dari keduanya yang benar.
Sebenarnya, yang benar adalah kata apotek. Alasannya adalah tidak ada apotiker,
yang ada apoteker
3.
Laksa
Kata laksa
meupakan kata dari bahasa melayu yang juga merupakan bahasa Indonesia. Kata ini
sudah lama tidak dipakai baik oleh orang melayu maupun Indonesia itu sendiri.
Laksa berarti sepuluh ribu. Selama ini kita sering menyebut 10.000 dengan
sepuluh ribu, namun sebenarnya ada kata yang lebih praktis lagi yaitu laksa.
4.
Banzai
Kata yang
berasal dari negeri sakura ini ternyata sudah diserap menjadi bahasa Indonesia
yang memiliki arti sama dengan tempatnya berasal. Banzai, dalam bahasa
Indonesia bisa diartikan dirgahayu. Di jepang, kata ini merupakan kata yang
disorakkan pada saat mendapat kebahagiaan, kemenangan dan lain-lain.
5.
TV
kata yang sering
dibaca “tivi” ini sebenarnya cara bacanya adalah “teve”. Hal ini karena dalam bahasa Indonesia, huruf
“T” dibaca “te” dan huruf “V”dibaca “ve”. Jadi cara baca yang benar adalah
“teve“.
6. Di
Kata yang terdiri dari 2 huruf ini sekilas terlihat sepele, namun banyak
orang indonesia yang salah pada saat menulisnya. Cara menulis di, ada 2, yang
pertama adalah dipisan dan yang kedia digandeng. Kata di digandeng apabila yang
melekat adalah kata kerja. Apabila yang melekat keterangan tempat, maka
dipisah.
Contoh di yang digandeng: dipukul, disuruh, diberi
Contoh di yang dipisah: di Sumur, di Bandara, di Aceh
MATUR SEMBAH NUWUN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar