Desa karangkates merupakan desa di ujung Kabupates
Malang dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Blitar. Di desa ini terdapat
banyak sekali potensi di berbagai sector yang meneurut saya belum sempat
tergali. Banyak sekali potensi-potensi yang muncul masih belum mendapat
perhatian pemerintah secara maksimal. Melihat banyaknya potensi terpendam di
desa perdikan ini, para penggiat wisata dan budaya Desa Karangkates berusaha
keras menggali dan mengangkat beberapa sektor, salah satunya adalah dari music
yaitu SALAKARA yang merupakan singkatan dari “Suara Alam Karangkates”.
![]() |
SALAKARA-KARANGKATES |
Untuk logo, salakara memilih logo daun papaya yang
dalam bahasa jawa disebut kates. Logo ini dipilih karena diharap mampu
mendongkrak nama karang kates yang mana berarti “kebun pepaya”. Selain itu
papaya yang dinilai makanan yang enak, segar serta menyehatkan juga diharap
dapat menjadi potensi dan ciri khas Desa
Karangkates berikutnya.
Salakara yang dalam setiap penampilannya selalu
berbuana adat ini punya misi menjadikan Desa Karangkates yang merupakan daerah
pinggiran menjadi daerah wisata seperti Jogja. Baju adat yang dinilai merupakan
salah satu kearifan lokal khususnya di Desa Karangkates. Baju adat yang mereka
pakaipun juga adalah baju adat jawa timuran yang disebut angkong dan lengkap
dengan udheng khas malangannya sehingga dapat juga mengangkat nama Malang
sebagai Kota Wisata Budaya yang sama seperti Jogja dan dapat mendongkrak
perekonomian masyarakatnya melalui pariwisata.
*ANGGOTA SALAKARA
Grup
music yang diketuai oleh Iwan Geyzer ini memiliki 5 personil yaitu :
Iwan
Geyzer : Keyboard (Ketua)
Yogi
: Seruling
Udin
: Bass
Deden : Gitar
Gede :
Perkusi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar