Kamis, 09 November 2017

BAJU TRADISIONAL SIDOARJO-MARI BANGKITKAN LAGI



Di era globalisasi yang serba modern ini, banyak sekali budaya Indonesia yang mulai menghilang atau ditinggalkan. Hal ini dikarenakan keengganan para orang tua untuk mewaiskan budayanya kepada anak-anaknya, sehingga banyak generasi muda yang tak tahu budaya sendiri. Contohnya saja saat saya memakai baju tradisional daerah Malang-Jawa Timur, saya selalu dibilang orang Madura, sunda, bali, dll. Padahal itu adalah baju tradisional daerah itu, tapi tak ada yang tahu.
Hari ini, saya akan  menunjukkan baju tradisional dari kota Sidoajo, yang ternyata sedikit sekali teman saya orang Sidoarjo yang tahu. Berikut ini adalah baju adat tersebut.
LAKI-LAKI
1.      Udheng
Udheng yang diikatkan di kepala adalah symbol mengikat hawa nafsu. Udheng juga bermakna paham. Maksudnya adalah paham mengenai aturan-aturan yang ada di dunia ini.

2.      Baju angkong
Baju dengan warna hitam ini memiliki filosofi yang sangat dalam, yaitu adalah kebijaksanaan. Warna hitam yang merupakan symbol tanah bermakna kita harus ingat akan kematian yang mana akan dikembalikan ke tanah, sehingga dalam melakukan seseuatu harus dipikir dahulu atau bijak dalam bertindak.

3.      Clana kolor
Clana atau celana kolor bermakna kalau memikirkan sesuatu harus diolor atau dipikir panjang atau matang-matang agar taka da penyesalan di kemudian hari.


WANITA
1.      Kebaya
Yang ada kuthu baru atau yang ada sambungannya adalah untuk yang sudah menikah, sedangkan yang tidak ada sambungannya atau kuthubarunya adalah yang belum menikah
2.      Jarik
Rok zaman dulu yang tanpa jahit dan terbuat dari selembar kain berukuran panjang 2m yang dililitkan di kaki.
3.      Centhing
Sabuk yang yang berfungsi mengencangkan ikatan jarik

MATUR SEMBAH NUWUN

Di era globalisasi yang serba modern ini, banyak sekali budaya Indonesia yang mulai menghilang atau ditinggalkan. Hal ini dikarenakan keengganan para orang tua untuk mewaiskan budayanya kepada anak-anaknya, sehingga banyak generasi muda yang tak tahu budaya sendiri. Contohnya saja saat saya memakai baju tradisional daerah Malang-Jawa Timur, saya selalu dibilang orang Madura, sunda, bali, dll. Padahal itu adalah baju tradisional daerah itu, tapi tak ada yang tahu.
Hari ini, saya akan  menunjukkan baju tradisional dari kota Sidoajo, yang ternyata sedikit sekali teman saya orang Sidoarjo yang tahu. Berikut ini adalah baju adat tersebut.
LAKI-LAKI
1.      Udheng
Udheng yang diikatkan di kepala adalah symbol mengikat hawa nafsu. Udheng juga bermakna paham. Maksudnya adalah paham mengenai aturan-aturan yang ada di dunia ini.


2.      Baju angkong
Baju dengan warna hitam ini memiliki filosofi yang sangat dalam, yaitu adalah kebijaksanaan. Warna hitam yang merupakan symbol tanah bermakna kita harus ingat akan kematian yang mana akan dikembalikan ke tanah, sehingga dalam melakukan seseuatu harus dipikir dahulu atau bijak dalam bertindak.


3.      Clana kolor
Clana atau celana kolor bermakna kalau memikirkan sesuatu harus diolor atau dipikir panjang atau matang-matang agar taka da penyesalan di kemudian hari.



WANITA
1.      Kebaya
Yang ada kuthu baru atau yang ada sambungannya adalah untuk yang sudah menikah, sedangkan yang tidak ada sambungannya atau kuthubarunya adalah yang belum menikah

2.      Jarik
Rok zaman dulu yang tanpa jahit dan terbuat dari selembar kain berukuran panjang 2m yang dililitkan di kaki.

3.      Centhing
Sabuk yang yang berfungsi mengencangkan ikatan jarik


MATUR SEMBAH NUWUN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar